Rabu, 09 Desember 2009
Mantan Mufti Mesir: Konsep Khilafah Tidak Realistis (Mantan Mufti Mesir)
Konsep Khilafah Tidak Realistis
Sumber: Era Muslim
Pernyataan mantan mufti Mesir satu ini tentu akan menimbulkan polemik dan kontroversi di tengah para penggiat dan pejuang syariah yang mendambakan tegaknya kekhilafahan Islam kembali, karena dalam hadits yang cukup panjang - jelas Rasulullah menyebutkan akan kembali hadir Khilafah Minhajul Nubuwwah, namun mantan mufti Mesir ini berpikir sebaliknya.
Dalam paparannya pada Stadium General bagi peserta Program Peningkatan Kompetensi Dosen (Short Course) UIN Se-Indonesia (08/12) di Balai Budaya KBRI Cairo Prof. Dr. Nasr Farid Muhammad Wasil menegaskan bahwa konsep Khilafah yang didengung-dengungkan sebagian kalangan umat Islam di beberapa negara tidak realistis. “Konsep Khilafah ‘wahm’ lahir dari pemahaman agama yang tidak dalam dan tidak memahami realitas’, tuturnya.
"Khalifah dalam kandungan Al-Qur’an memiliki fungsi sebagai pelaku-pelaku yang memakmurkan dunia demi mencapai tujuan ketaatan kepada Allah bukan membentuk satu konstitusi kekhilafaan Islam tertentu”, tambahnya.
Dalam penyampaiannya, Nasr Farid Wasil juga menjelaskan beberapa fenomena kemunduran umat Islam diantaranya masyarakat buta pengetahuan agama, lemah di bidang ekonomi dan moneter, mengalami kelemahan dalam membangun komunikasi intens dan positif dengan Barat, kurang mampu menyampaikan Islam Moderat, masih banyaknya konflik, terbawa arus politik praktis, terjebak dalam perang pemikiran serta pers dan media Islam masih kurang menyuarakan nuansa Islam yang damai.
Nasr Farid Wasil menerangkan juga bahwa dari beberapa fenomena kemunduran tersebut terdapat pula beberapa faktor yang dapat menjadikan umat Islam lebih kuat di masa kini dan yang akan datang diantara kekuatan umat dapat dibangun dengan adanya persatuan umat, berpegang teguhnya umat terhadap Al-Qur’an dan Sunnah, memperkuat basis material dan spiritual, yakin terhadap Qadha dan Qadar (takdir baik dan buruk), menyatukan persepsi agama dan tujuan perjuangan serta menekankan terhadap pentingnya Jihad di dunia dan akhirat. Farid Wasil menambahkan bahwa Ibadah dalam Islam adalah keterpaduan antara Aqidah (keyakinan), Syariah (Hukum) dan kehidupan.
Menanggapi peristiwa referendum rakyat Swiss terhadap pelarangan pembangunan menara Masjid di wilayah Swiss menurut pandangan Nasr Farid Wasil, sikap tersebut sebuah bentuk diskriminatif terhadap agama yang nantinya diprediksi warga Swiss akan mengarahkan referendum berikutnya pada pelarangan pembangunan masjid-masjid di wilayah Swiss.
Para peserta Program Peningkatan Kompetensi Dosen (Short Course) UIN Se-Indonesia ini selain mengikuti Stadium General yang disampaikan oleh Guru Besar Universitas Al-Azhar juga ditugaskan untuk melengkapi penyusunan disertasi doktoral serta menggali lebih dalam terhadap kekayaan kearifan lokal Mesir hingga 16 Desember 2009 yang difasilitasi oleh Atase Pendidikan KBRI Cairo.(sym)
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar