Sabtu, 04 September 2010

KEUTAMAAN BULAN RAMADHAN


Oleh: Muhammad Bachttiar El-Marzoeq

Terasa begitu cepat waktu berlalu, seakan baru kemaren kita berpuasa ramadhan tahun lalu, bulan suci itu pun kembali menyapa kita, bulan Al-Qur`an itu pun kembali menaburkan rahmatnya, memberikan kesempatan lagi kepada kita untuk bisa memanfaatkan bulan suci ini dan memperbaiki kelalaian ibadah kita pada Ramadan tahun lalu. Kini kita telah berada di penghujung Ramadan. Bersyukur, yah; itulah salah satu pengabdian seorang hamba kepada Tuhannya denga berbagai nikmat yang telah ia berikan, dan nikmat bisa kembali bertemu dengan Ramadan adalah kenikmatan yang tak terhingga, karena jika kita mengetahui akan keutamaan-keutamaan yang terdapat pada bulan suci ini pastilah kita berharap jika semua bulan pada tiap tahunnya adalah bulan Ramadhan.

Bergembira menyambut ramadhan

Seorang muslim seyogyanya bergembira menyambut kedatangan bulan suci ini, bagaimana tidak, jika di dalamnya terdapat banyak sekali ketamaan-keutamaan yang tidak dimilki oleh bulan-bulan qomariyah lainnya, Rasulullah senantiasa memberikan kabar gembira atas kedatangan bulan suci ini kepada sahabat-sahabatnya, keterangan ini bisa kita dapatkan dalam hadits shahih yang diriwayatkan oleh Imam Nasa`i dan Baihaqi ` Rasulullah Saw bersabda yang artinya” Telah datang kepada kalian bulan Ramadhan bulan yang penuh berkah, diwajibkan atas kalian berpuasa, Dibuka pintu-pintu Surga dan ditutup pintu-pintu Nerakadan para setan dibelenggu, didalamnya terdapat malam yang lebih baik dari seribu bulan barang siapa yang terhalang untuk mendapatkannya maka ia sungguh terhalang dari rahmat-Nya”, Dalam riwayat ini, seperti yang saya nukil dari buku “ Ma`a Ramadhan Ilal Jinan”Imam Rajab berkata: Hadits ini menunjukkan bahwa dianjurkan bagi sesama muslim untuk memberikan ucapan selamat kepada saudaranya atas kedatangan bulan ramadhan.

Dari keterangan hadits ini menunjukkan kepada kita bahwa Rasulullah memberikan perlakuan khusus kepada bulan ramadhan ini yaitu dengan menyambutnyadan memberikan kabar gembira kepada para sahabtnya atas kedatangan bulan ini, telah termaklum bahwa jika ada pengkhususan pada sesuatu pastilah adakeistimewaan pada sesuatu itu yang tidak dimili oleh yang lain, dari itu agar kita tidak penasaran dengan keistimewaan apa saja yang dimilki bulan Ramadan ini dan sedikit mengetahui sebab dari pengkhususan Rasulullah terhadap bulan Ramadhan ini, mari kita kaji bersama beberapa keutamaan-keutamaan bulan ramadhan yang saya nukil lansung dari buku “Al-Shahih Min Ahkamissiyam” karya Abu Abdurrahman Al Hilali, dan kitab-kitab pendukung lainnya, tidak lain agar kita mempunyai alasan kenapa kita harus begembira menyambut bulan yang mulia ini.

1.Bulan Al-Qur`an
Keistimewaan yang tentu hanya terdapat pada bulan Ramadhan adalah, diturunkannya kitab suci umat Islam Al-Qur`an Al-Karim tepatnya pada malam Lailatul Qodar, sesuai keterangan yang terdapat pada Al-Qur`an surat Al-Baqarah ayat 185 yang artinya” Bulan Ramadan adalah bulan yang di dalamnya diturunkan Al-Qur`an, sebagai petunjuk bagi manusia dan penjelasan mengenai petunjuk itu dan pembeda (antar yang benar dan yang batil)
2.Bulan diturunkannya kitab-kitab Samawi
Memang tidak heran jika sahabat-sahabat rasul terdahulu selalu berdoa agar bisa kembali merasakan manisnya beribadah di bulan ramadhan dengan keistimewaan yang dimilki bulan ini, tentu mempunyai daya tarik tersendiri bagi mereka, makin lengkap keistimewaan yang ada pada bulan ini, ternyata kitab samawi selain Al-qur`an yaitu Taurat, Injil dan Zabur juga diturunkan pada bulan Ramadhan. Keterangan ini bisa kita dapatkan dari hadits yang diriwayatkan oleh imam Ahmad yang artinya” Diturunkan lembaran-lembaran (suhuf) Ibrahim pada permulaan bulan Ramadan, dan diturunkan kita Taurat juga pada bulan Ramadan dan diturunkan kitab Injil pada hari ke 13 Ramadan dan diturunkan kitab Zabur pada hari ke 18 dari bulan Ramadan dan diturunkan Al-Qur`an pada hari ke 14 pada bulan Ramadan” (HR:Imam Ahmad)

3. Dibelenggunya syaithan dan ditutupkan padanya pintu-pintu neraka dan di bukanya pintu-pintu surga.
Keterangan ini bisa kita dapatkan dalam hadits nabi yang artinya: “ Jika telah datang awal malam bulan Ramadhan, diikatlah para syaithan dan jin-jin yang jahat, ditutup pintu-pintu neraka tidak ada satu pintu pun yang dibuka, dan dibukalah pintu-pintu syurga tidak ada satu pun yang tertutup, menyerulah seorang penyeru : "Wahai orang yang ingin kebaikan lakukan- lah, wahai orang yang ingin kejelekan kurangilah, Allah mempunyai orang-orang yang dibebaskan dari neraka, itu terjadi pada setiap malam. (Diriwayatkan oleh Tirmidzi, dari Ibnu Majah, dan Ibnu Khuzaimah, dari jalan Abi Bakar bin Ayyash drai Al-A'masy dari Abi Hurairah. Dan sanad hadits ini HASAN).

4. Malam Seribu Bulan
Keutamaan malam ini dengan jelas disebutkan dalam al-Qur`an yaitu pada surat Al-Qadr yang artinya: “ Sesungguhnya kami telah menurunkan (Al-Qur`an) pada malam Qadar. Dan tahukah kamu apakah malam kemuliaan itu?. Malam itu lebih baik dari pada seribu bulan. Pada malam itu turun para malaikat dan Ruh (Jibril) dengan izin Tuhannya untuk mengatur semua urusan. Sejahteralah (malam itu) sampai terbit fajar. (QS: Al-Qadr:1-5). Dalam buku Fiqhu Al-Shiyam karya Dr yusuf Qordowi Al-Qadr itu sendiri dalam bahasa arab berarti Al-Makam Wa Al-Syarafyang berarti kemuliaan, bagi hamba yang mendapatkan kemuliaan malam ini berarti dia telah mendapatkan pahala ibadah lebih baik dari pada seribu bulan. Secara matematis seribu bulan itu sendiri sama dengan 83 tahun lebih 4 bulan. Jadi perbandingan 1 malam ini lebih baik dari sepanjang umur hidup manusia yang berumur rata-rata 63 tahun. Adapun dari hadits nabi yang menerangkan tentang kemuliaan malam ini adalah hadits yang diriwayatkan oleh imam Bukhari yang arti haditsnya adalah: “ Telah datang kepada kalian bulan ramadan, bulan yang mana terdapat di dalamnya satu malam yang lebih baik dari pada seribu bulan, barang siapa yang terhalang untuk mendapatkannya berarti ia telah terhalang untuk mendapatkan semua kebaikan, dan tidak akan seseorang terhalang dari kebaikan pada malam itu kecuali orang yang memang terhalang untuk mendapatkannya. (HR: Bukhari)

5. Bulan Ampunan

Walaupun dosa yang berpuasa bagaikan buih di lautan, lalu dia berserah diri di bulan yang penuh dengan ampunan ini memohon ampun kepada Allah Swt agar mengampuni dosa-dosanya niscahya Allah akan mengampuninya. Ini ditegaskan oleh hadits nabi yang diriwayatkan oleh imam Bukhari dan Muslim yang artinya“ Barangsiapa yang berpuasa karena keimanan dan semata-mata mengharap pahala, niscaya diampuni dosanya yang telah lalu.” (HR. Al-Bukhari dan Muslim)

6. Bulan Pembebasan Dari Api Neraka
Mau kah anda terbebas dari api neraka? Jawannya pasti “iya” siapa yang tidak mau terbebas dari api neraka dan masuk surga, hanya dua pilihan ini lah nasib kita nanti di akhirat. Barang siapa yang dijauhi neraka pastilah ia akan masuk surga, nah tunggu apalagi teman??? Di bulan ini lah kesempatan besar bagi kita untuk meraihnya. Adalah di setiap malam pada bulan Ramadan sesungguhnya Allah Swt membebaskan hamba-hambanya dari api neraka, sesuai dengan keterangan Rasul dari sabdanya yang diriwayatkan oleh imam Ahmad, artinya" Allah memiliki hamba-hamba yang dibebaskan dari neraka setiap siang dan malam bulan ramadhan, dan semua orang muslim yang berdo'a akan dikabulkan do'anya." Mari kita bermuhasabah teman, apakah kita termasuk hamba-hambanya yang dibebaskan dari api neraka yang jahanam itu di kesempatan malam-malam ramadan kali ini??? Apakah amal ibadah kita pada ramadan yang sebentar lagi meninggalkan kita ini mampu menjadikan kita hamba yang dibebaskan oleh Allah dari api neraka yang panas itu teman??? Bagaimana tilawah kita? Bagaimana Qiyam kita? Ya Allah jadikanlah kami tergolong dari hamba-hamba-Mu yang dibebaskan dari api neraka-Mu.

7.Doa yang mustajab
Sejenak mengajak teman-teman sedikit mentadabburi surat Al-Baqarah ayat 183-187. Pada ayat 183 Allah menegaskan kewajiban berpuasa pada bulan Ramadan bagi orang-orang yang beriman dan bahwasannya kewajiban ini telah berlaku pada umat-umat sebelum kita, pada ayat 184 masih pada masalah puasa bahwa banrang siapa yang sakit atau dalam perjalanan maka baginya boleh untuk menggantinya sebanyak puasa yang ia tinggalkan, lalu pada ayat selanjutnya yaitu 185 Allah mengajak kita mengetahui histori Al-Qur`an bahwasannya ia diturunkan pada bulan yang suci ini dan juga menjelaskan hukum-hukum yang harus dijalani bagi yang berpuasa dengan subtansi hukum yang mirip dengan ayat 184. Akan tetapi alur ayat dalam penjelasan hukum-hukum yang terkait dengan puasa Ramadan ini tiba-tiba terpotong dengan isi ayat yang terdapat dengan ayat setelahnya yaitu ayat 186, berbeda dengan ayat sebelumya yaitu 183,184,185, ayat ini berbicara tentang doa, bahwa Allah senantiasa dekat pada hambanya, dan Allah Swt akan mengabulkan doa hamba yang meminta kepadanya dengan syarat setelah hamba-hama-Nya memenuhi perintah-Nya dan beriman kepada-Nya. Dan setelah ayat ini Allah kembali menjelaskan hukum berpuasa setah sebelumnya menerangkan masalah doa. Pada ayat 187, Allah Swy menjelaskan tentang bagaimana semestinya hubungan suami istri pada bulan Ramadan.

Sepintas kita melihat bahwa penjelasan tentang doa yang terdapat di sela-sela pembahasan hukum-hukum seputar Ramadan menghilangkan keindahan urutan ayat al-Qur`an yang mestinya ayat tentang doa tersebut tidak berada pada tengah-tengah penjelasan Allah tentang hukum-hukum puasa Ramadan, tapi justru disinilah salah satu bentuk I`jaz dalam al-Qur`an.Karena antara surat dengan surat yang lain, dan ayat satu dengan yang lainnya merupakan satu kesatuan yang tidak dapat dipisahkan. Maka peletakkan ayat doa disela-sela hukum puasa tersebut merupakan sebuah indikasi bahwa doa hamba kepada Allah Swt pada bulan Ramadan berbeda dengan doa pada kesempatan lainnya, karena memang ada waktu-waktu tertentu agar doa kita mustajab. Dan pada bulan puasa ini lah doa seorang muslim tidak akan ditolak, ini ditegaskan oleh hadits yang diriwatkan oleh imam Ahmad dari jalanA'mas yang arti haditsnya: “Allah memiliki hamba-hamba yang dibebaskan dari neraka setiap siang dan malam bulan ramadhan, dan semua orang muslim yang berdo'a akan dikabulkan do'anya."
8. Yang berpuasa pada bulan ini akan ditulis sebagai para Siddiqin dan syuhada pada hari kiamat.
Siddiqin berarti orang-orang yang suka akan kebenaran dan Syuhada adalah orang-orang yang mati karena berjuang di jalan Allah Swt. Dari Amr bin Murrah Al-Juhani -Radhiallahu 'anhu- berkata: Datang seorang pria yang datang kepada Nabi Shalallahu 'alaihi wasalam kemudian berkata : "Ya Rasul Lullah! Apa pendapatmu jika aku bersaksi bahwa tidak ada sesembahan yang hak untuk diibadahi kecuali Allah, engkau adalah Rasulullah Shalallahualaihi wasalam, aku shalat lima waktu, aku tunaikan zakat, aku lakukan puasa Ramadhan dan shalat tarawih di malam harinya, termasuk orang yang manakah aku ? Beliau menjawab : "Termasuk dari shidiqin dan syuhada".(HR Ibnu Hibban (no. 11-zawaidnya) sanadnya Shahih
Mudahan-mudahan dengan tulisan yang ringan ini kita dapat mereresapinya bersama untuk selanjutnya memaksimalkan usaha ubudiyah kita di penghujung Ramadhan ini. Dengan mengetahui keutamaan-keutamaan bulan Ramadan ini mudah-mudahan kita dapat menyadari bahwa sangat merugi bagi orang yang diberi kesempatan untuk menikmati manisnya beribadah di bulan suci ini tapi ia tak dapat memaksimalkan kesempatan ini dengan sia-sia, masih ada kesempatan teman beberapa hari kedepan untuk kita memperbaiki amalan-amalan kita di bulan suci ini, masih ada kesempatan kita untuk terus bermujahadah demi meraih malam yang lebih baik dari seribu bulan. Wallahu Min Warai` Al-QosdiWa Huwa Yahdissabil.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar